BARRU - Dalam rangka percepatan penurunan stunting, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai NasDem drg. Hj. Hasnah Syam, MARS., bersama BKKBN RI terus melakukan koordinasi untuk mensinergikan advokasi, kemitraan dan peningkatan kapasitas secara kuantitas dan kualitas melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang menyentuh langsung ke masyarakat di seluruh daerah.
Khusus di Kabupaten Barru, Hasnah Syam yang juga Ketua TP PKK bersama BKKBN serta Dinas PMD, PPKB, PPPA Kabupaten Barru terus aktif melakukan sosialisasi KIE percepatan penurunan stunting. Sosialisasi itu tidak hanya dilakukan di sektor perkotaan, tapi menyentuh hingga seluruh desa dan pelosok pedalaman.
Saat membuka sosialisasi di Kajuara, Desa Lempang, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, pada Kamis sore (6/10/2022), Anggota DPR RI Hasnah Syam mengungkapkan bahwa, beberapa inovasi telah diluncurkan oleh pihaknya selaku Ketua TP PKK, dalam rangka percepatan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Barru.
"Untuk program percepatan penurunan stunting di Barru, kami selaku Ketua TP PKK Barru, terus bersinergi dengan Pemda melalui Dinas PMD, PPKB, PPPA membentuk tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB atau kader pembangunan lainnya. Selain itu ada pendampingan bagi calon pengantin, surveilans keluarga berisiko stunting, dan audit kasus stunting", kata mantan Kadis Kesehatan Barru ini dihadapan ratusan ibu-ibu peserta sosialisasi di Kajuara.
Lebih lanjut Hasnah menjelaskan, kegiatan kolaborasi dengan mitra kerja dalam hal ini BKKBN adalah merupakan upaya argumentatif dan persuasif yang langsung menyentuh masyarakat dan keluarga Indonesia karena dilakukan melalui promosi, edukasi serta dialog/diskusi langsung dengan masyarakat di tingkat lini lapangan.
Menurut peraih penghargaan nasional Manggala Karya Kencana ini, kegiatan sosialisasi KIE tersebut melibatkan semua stakeholder yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta mitra kerja yaitu BKKBN RI.
"Sosialisasi Stunting ini sangat penting karena jika anak kita terkena stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif", jelas Hasnah.
Hasnah yang juga isteri Bupati Barru dua periode ini berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi KIE percepatan penurunan stunting di daerah, dapat menyadarkan masyarakat bahwa betapa pentingnya mencegah stunting, demi untuk meningkatan derajat kesehatan.
Baca juga:
Komitmen Calon Komisioner OJK Akan Diuji
|
Kepala BKKBN Provinsi Sulsel Andi Rita Mariani M.Pd mengapresiasi Anggota DPR RI Hj Hasnah Syam yang selalu hadir dan memotivasi sehingga seluruh program BKKBN terkait percepatan penurunan stunting dapat terlaksana dengan lancar tanpa suatu hambatan yang berarti.
Pada intinya kata Rita, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
"Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun", terannya.
senada dengan hal tersebut, Kepala DPMDP2KBP3A Jamaluddin mengaku berterima kasih kepada Ibu Dokter Hasnah Syam Anggota DPR RI Komisi IX yang terus mengawal program penurunan Stunting.
"Saya terus termotivasi berkat dorongan beliau selama ini. Kami juga bangga selaku penanggung jawab KB karena Kab.Barru meraih predikat bangga kencana satu-satunya di Indonesia. Ini berkat Bu Dokter selaku Ketua PKK sekaligus Anggota DPR RI", pungkasnya.
(Ahkam)