OPINI - Manusia punya naluri dan karakteristik yang berbeda di setiap individu namun lupa mempelajari atau sengaja tidak tau untuk suatu kepentingan pribadi seseorang.
Naluri merupakan insting manusia yang merupakan pemberian Tuhan yang dibawa sejak lahir.
Ada 3 Naluri Manusia yakni:
1.Naluri mempertahankan kelangsungan hidup.
2.Naluri untuk mempertahankan keberlanjutan penghidupan keturunan.
3.Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
Karakteristik adalah ciri khas seseorang dalam meyakini, bertindak ataupun merasakan.
4 Tipe Karakter Manusia Menurut Psikologi:
1. Tipe Sanguinis: Orang dengan kepribadian sanguinis sering dikaitkan dengan sikap mereka yang suka bersosialisasi, berpetualang, mencari kesenangan juga tantangan. Selain itu, tipe ini juga dikenal dengan ciri-ciri: Mudah bergaul, Aktif, Optimistis, Impulsif, Humoris, Ekspresif, Kompetitif.
2. Tipe Melankolis: Tipe melankolis sering terlihat pada orang dengan karakter yang cenderung privat, analitis, dan faktual dalam berkomunikasi. Seseorang dengan tipe ini membutuhkan informasi, waktu untuk berpikir dan rencana yang detail agar bisa berfungsi secara efektif. Mereka juga memiliki ciri-ciri di antaranya: Sangat detail, Sensitif, Cemas jika berada di lingkungan baru, Cenderung introvert, Mudah curiga,
Teliti.
3.Tipe Plegmatis: Orang dengan tipe ini cenderung lebih relaks, tenang, dan bisa dibilang easy going. Mereka juga punya niat yang baik dalam hal simpati dan peduli dengan orang-orang sekitar. Tapi mereka cenderung menyembunyikan emosi yang sebenarnya dan cukup mudah berkompromi yang memiliki ciri-ciri antara lain: Tenang/kalem, Setia, Cenderung menghindari konflik,
Senang menolong sesama,
Sulit beradaptasi dengan kebiasaan baru.
4. Tipe Koleris: Tipe terakhir ada koleris yang mudah dilihat dari seseorang yang ambisius, kompetitif, dan fokus dengan tujuannya. Orang dengan kepribadian ini juga dikenal sebagai orang yang sangat tegas. Ciri lain yang bisa dilihat dari tipe koleris adalah sebagai berikut: Cerdas, Analitis dan logis, Tidak terlalu suka basa-basi, Konsisten, Percaya diri, Mandiri, Kreatif.
Dari naluri dan karakteristik manusia terkadang ada segelintir manusia tidak mengenali dirinya termasuk naluri dan karakteristik yang dimilikinya.
Mengancam dengan dengan gaya lama menyebutkan dirinya lembaga atau apalah untuk melancarkan urusan kebutuhan ekonominya. Namun tidak menyadari yang dilakukan dirinya bahwa itu merupakan suatu kekerasan verbal.
Kekerasan Verbal bisa dilakukan atau dapat diklasifikasikan sebagai pelanggaran terhadap Pasal 310 Ayat (1) KUHP.
Baca juga:
Pledoi Pawang Hujan Mandalika
|
Tak sedikit kepala desa atau perangkat desa sering mengalami kekerasan verbal oleh orang mengaku punya kapasitas di suatu lembaga di Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan data fakta yang dihimpun Ketua DPD JNI Barru dan Juga Praktisi Hukum BAIN HAM RI, Muh. Hasyim Hanis, S.E, S.Pd, C.L.E .
Urusan dunia terkadang lupa dengan urusan akhirat. ngaku lembaga cari duitnya di lain bidang seakan mengatur yang lainnya dan mengaku patuh, aaah masah bodoh anda siapa kata yang lain.
Goresan pagi dalam opini ini tentu menjadi perhatian semua pihak "Jual sendiri, malu sendiri, tak tau diri, makan sendiri, rakus sendiri dalam kekufuran hingga anti dan korupsi sendiri.
Dunia Sementara Akhirat Selamanya.
Barru, 06 April 2024
Opini by Ketua DPD JNI Barru/BAIN HAM RI.
Muh. Hasyim Hanis, S.E, S.Pd, C.L.E