GOWA - Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi NasDem drg. Hj. Hasnah Syam, MARS., didaulat menjadi narasumber dalam pertemuan singkronisasi dan koordinasi melalui review program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tingkat Sulawesi Selatan tahun 2023 yang digelar oleh BKKBN Sulsel, di hotel Celebes Malino, kabupaten Gowa Sulsel, pada Senin (2/10/2023).
Dihadapan kepala perwakilan BKKBN Sulsel Shadiqin dan peserta pertemuan, Hasnah Syam yang juga Ketua TP PKK kabupaten Barru memaparkan seluruh program dan inovasi yang dilakukan dikabupaten Barru dalam upaya percepatan penurutan stunting.
"Alhamdulillah Kabupaten Barru menjadi daerah yang berkontribusi besar dalam percepatan penurunan angka stunting di Sulsel dengan angka prevalensinya 14, 10 persen pada 2022 dengan salah satu inovasi yaitu one day one egg", kata Hasnah mengawali sambutannya
Hasnah menjelasakan, suksesnya menurunkan angka prevalensi menjadikan daerah Barru dilirik oleh Kabupaten dan provinsi lain untuk studi tiru. Kabupaten Barru merupakan yang terbesar penurunan angka prevalensinya. Sedangkan angka prevalensi stunting Sulsel berdasarkan data SSGI pada 2022 masih berada di angka 14, 10 persen, turun dari 26, 40 persen tahun 2021.
"Kunci keberhasilan pencapaian 14, 1 persen angka Stunting berdasarkan SSGI di tahun 2022 adalah berkat niat, keinginan dan upaya yang sungguh sungguh dari semua stake holder untuk melakukan percepatan melalui inovasi inovasi dari semua OPD Termasuk dari TP PKK kabupaten Barru yang menjadi trigger munculnya inovasi inovasi lain.
"Inovasi one day one egg bukan merupakan satu satunya yang menyebabkan turunnya Stunting di kabupaten Barru, tetapi ini menjadi pemicu dan pemacu dari semua stake holder untuk berbuat yang lebih banyak melalui kolaborasi dan integrasi program percepatan", terang Hasnah.
Menurut mantan Kadis Kesehatan Barru ini, Inovasi one day one egg adalah berupa pemberian telur satu butir satu hari kepada Baduta stunting yang ada di seluruh kabupaten Barru dengan bekerja sama bersama kelompok sadar Stunting atau Mpok Darti yang bertugas memberikan telur setiap hari kepada sasaran, peternak telur yang bertugas menyediakan telur, dinas kesehatan sebagai pendamping sasaran, serta TP PKK kecamatan dan desa kelurahan se kabupaten Barru yang memastikan telur ini betul betul dimakan oleh sasaran.
"Banyak kabupaten atau daerah lain juga melakukan pemberian telur ini kepada anak anak Stunting, tetapi yang membuat berbeda di kabupaten Barru adalah kita pastikan bahwa telur tersebut masuk dimulut anak dengan dikunjungi setiap hari saat makan, kemudian dilaporkan melalui mengirimkan fhoto di grup wa secara berjenjang dari desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten", ujar Hasnah.
(Ahkam)