BARRU - Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI., Drs. H. Iyan Kusmadiana, MPS, Sp., mengapresiasi kegiatan Simulasi Bencana dan Pencanangan Kampung Siaga Bencana, (KSB) yang digelar oleh Pemkab Barru, di Lapangan Sepakbola Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, pada Sabtu (17/9/2022).
"Kami sampaikan apresiasi bagi Sulsel khususnya di Barru atas pelaksanaan kegiatan pencanangan Kampung Siaga Bencana. Syukur Alhamdulillah pelibatan semua pihak sehingga acara KSB ini bisa terselenggara dengan baik, meriah dan sebelum terjadi bencana", kata Iyan Kusmadiana saat memberi sambutan di pengukuhan KSB.
Menurutnya, Kampung Siaga Bencana menjadi tugas kita bersama apabila betul-betul terjadi bencana. Sementara tujuan didirikannya lumbung sosial itu tak lain untuk mendekatkan buffer stock di tiap daerah yang dianggap rawan terjadi bencana alam.
"Dengan begitu, ketika terjadi bencana, logistik dapat segera disalurkan kepada warga yang terdampak sebelum bantuan masuk dari luar", ujarnya.
Sementara itu, Sekda Barru Dr. Abustan mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan pencanangan KSB.
"Meski persiapannya hanya 7 hari, namun Alhamdulillah acara pencanangan KSB ini berlangsung dengan lancar dengan garansi Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel beserta tim yang ada di kabupaten Barru", ungkap Abustan.
Menurut Abustan, bahwa saat ini hasil komunikasi Pemkab Barru akan menitip dua lumbung sosial dan segera akan dibawa langsung Kadis Sosial ke Jakarta.
Dikatakan bahwa semua wilayah Kabupaten Barru berpotensi bencana. Potensinya kalau satu ditebang akan mengalirkan air bagaiman kalau 25 pohon bisa sampai jutaan kubik air.
"Yang paling rawan itu di Balusu kalau tergenang sudah dipastikan akan banjir. Bisa juga menimbulkan longsor. Lokasi lumbung sosial yaitu di Mallusetasi dan Balusu, tetapi Bapak Bupati juga mengharapkan ada di Wilayah Kota", ucap Sekda.
Dihadapan tim Kementerian Sosial RI, Sekda juga memperkenalkan Baznas yang banyak berkonstribusi jika ada Bencana. Jumlah pemasukan Baznas setiap tahunnya mencapai dua puluh miliyar.
"Syukur juga di Barru ini kalau ada bencana semua terlibat Baznas, Destana, Tagana, Pramuka Peduli, PMI, Satgas Covid. Tetapi kita berharap jangan datang kalau hanya simulasi saja tetapi lebih kalau ada bencana", harap Sekda.
Berdasarkan indeks kerawanan bencana, Kabupaten Barru yang paling tinggi dengan score seratus. Sehingga Pemkab Barru meminta semua pihak terutama masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan bencana yang terjadi.
"Sekira dua tahun yang lalu BMKG memprediksi Sulsel akan banjir ternyata betul-betul terjadi. Kita sekarang berada di Bulan September berarti melalui KSB lebih untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana", tegas Abustan.
(Ahkam/Humas Barru)