BARRU - Beredarnya kabar bahwa tim Paslon dokter Ulfah-MHG meminta warga membongkar rumahnya, dan pindah dari lahan yang ditempati lantaran beda pilihan politik juga dibantah oleh pihak yang bersangkutan.
Pemilik rumah yang menempati lahan tersebut, Ide angkat bicara.
Ia mengaku sama sekali tidak pernah mendapat perintah atau permintaan dari tim Paslon nomor 2 untuk membongkar rumahnya, apalagi sampai diminta angkat kaki dari lahan di Desa Bojo itu.
Ide menegaskan dirinya bersama dengan orangtuanya, Itima pindah atas dasar kemauan sendiri.
"Tidak ada itu, tidak pernah ada tim nomor 2 yang minta saya bongkar rumah untuk pindah, " ujarnya, Sabtu (2/11/2024).
"Kita sendiri yang mau, tidak ada juga seperti yang dibilang karena beda pilihan, " pengakuan Ide.
Menurut Ide, dirinya bersama ibunya pindah lantaran menganggap lahan itu akan dibeli.
Sehingga, ia inisiatif untuk pindah tanpa ada yang memintanya.
"Kita sendiriji yang mau pindah. Sama sekali tidak ada yang minta, " ucap Ide, berulang.
"Jadi tidak ada masalah sebenarnya cuma orang-orang yang besarkan, " jelasnya.
Pengakuan serupa juga diungkapkan Masdar, warga yang juga membongkar rumahnya di lahan itu.
"Saya sendiri ji juga mau pindah sama keluarga, makanya saya bongkar rumahku, " katanya.
Bahkan, jauh hari sebelum masa Pilkada, keinginan untuk pindah sudah direncanakan Masdar bersama keluarga.
Akan tetapi baru saat ini punya kesempatan membongkar rumahnya untuk dipindahkan.
Berdasarkan informasi, tempat tinggal keluarga Masdar maupun Ide, kini pindah di lahan milik masing-masing keluarganya di Bojo.
Sebelumnya diberitakan, warga di Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Mallusettasi membongkar rumahnya lantaran beda pilihan Paslon Pilkada.
Dua rumah yang dibongkar dan dipindahkan itu diisukan atas permintaan tim dokter Ulfah-MHG, namun nyatanya hoaks dan diakui masing-masing pemilik rumah inisiatif sendiri.